Rabu, 01 Oktober 2014

dibawah sinaran yang meredup..
dijatuhkan titisan hujan yang bernyanyi..
dalam keheningan yang sepi..
diantara rimbunan hati yang pergi..
mengejar dan menanti..
bintang yang enggan kembali..
pemberi pesan yang tak ujung pasti..
bersoleklah dibawah pelangi yang mati..
hanya untuk akhirnya sendiri..

ada yang berbeda, ada yang tak sama..
dari kejauhan pun terasa..
semakin dekat semakin meraba rasa..
serasa tak biasa..
seperti mentari yang bergelayut manja..
seperti abu yang tertiup iba..
seperti api yang terbakar bara..
berkecamuk di satu fana..
saling mengumpat antara jiwa..
diantara rimbunan rimbunan senja..
tumpukan tumpukan waktu terus bergerilya..

kamu yang digubuk tua itu..
bersandar ditepinya waktu..
menghirup anginan yang sendu..
menepis semua risalah kamu..
dan serpihan bunga yang layu..
ditanam kamu di potongan kayu-kayu..
membiarkannya berlalu menjadi abu..
meninggalkannya hingga menjadi batu..